Kamis, 15 Januari 2015

Lembar Kerja Siswa 2 (Task 4)


Tes kinerja
 
LEMBAR KERJA SISWA
Petunjuk Soal
1.      Tulis nama dan kelas pada lembar jawaban yang disediakan
2.      Bacalah wacana dengan baik dan fokus
3.      Mulailah dengan menyelesaikan soal kasus yang ada pada setiap wacana
4.      Lembar soal tidak boleh dicoret-coret dan dikembalikan beserta lembar jawaban
5.      Tidak dibenarkan bekerjasama

 




 A.     Indra Penglihatan
Indra penglihatan, yaitu mata. Mata merupakan indra utama. Dua pertiga dari perhatian otak diambil oleh apa yang dilihat oleh mata dan dua pertiga dari informasi-informasi yang disimpan di otak berasal dari penglihatan seperti gambar, kata-kata, dan lain bentuk penglihatan.
Pada mata bagian depan dari lapisan iris ini disebut pupil yang terletak di belakang kornea tengah. Pengaruh kerja ototnya yaitu melebar dan menyempitnya bagian ini. Jika Anda masuk ke dalam suatu kamar yang gelap gulita, maka Anda akan berusaha melihat dengan melebarkan mata agar cahaya yang masuk cukup.

Pada kondisi ini disebut dengan dilatasi, demikian sebaliknya jika Anda berada pada ruangan yang terlalu terang maka Anda akan berusaha untuk menyempitkan mata karena silau untuk mengurangi cahaya yang masuk yang disebut dengan konstriksi. Pada sebuah kamera, pupil ini diibaratkan seperti diafragma yang dapat mengatur jumlah cahaya yang masuk. Di sebelah dalam pupil terdapat lensa yang berbentuk cakram otot yang disebut musculus siliaris. Otot ini sangat kuat dalam mendukung fungsi lensa mata, yang selalu bekerja untuk memfokuskan penglihatan.

Seseorang yang melihat benda dengan jarak yang jauh tidak mengakibatkan otot lensa mata bekerja, tetapi apabila seseorang melihat benda dengan jarak yang dekat maka akan memaksa otot lensa bekerja lebih berat karena otot lensa harus menegang untuk membuat lensa mata lebih tebal sehingga dapat memfokuskan penglihatan pada benda-benda tersebut.



A.     Indera Pendengaran
Indera pendengaran manusia adalah telinga. Telinga mengandung reseptor yang sensitif terhadap getaran suara diudara. Telinga juga mengandung reseptor yang sensitif terhadap posisi dan gerakan kepala. Sel-sel reseptor tersebut terdapat pada telinga dalam masing-masing terdiri atas sel-sel rambut dengan sterosilia.
Bagian telinga
Telinga terdiri atas 3 bagian utama, yaitu:
  1. Bagian luar terdiri atas daun telinga dan saluran pendengaran.
  2. Bagian tengah terdiri atas selaput gendang dan 3 tulang kecil, yaitu tulang-tulang osikula (malleus, inkus, dan stapes).
  3. Bagian dalam terdiri atas koklea berbentuk rumah siput, saluran setengah lingkaran, dan rongga-rongga lain yang berisi cairan.
Getaran atau gelombang bunyi yang dapat tertangkap oleh indera telinga normal 20-20.000 Hertz. Getaran bunyi akan diterima oleh telinga bagian luar. Gelombang bunyi akan memasuki saluran pendengaran dan memukul gendang pendengaran sehingga bergetar.





A.     Indera Penciuman dan Indera Pengecapan
Hilangnya kemampuan untuk menikmati makanan seperti pada saat seseorang bertambah tua mungkin dirasakan sebagai kehilangan salah satu kenikmatan dalam kehidupan. Perubahan yang terjadi pada pengecapan akibat proses menua yaitu penurunan jumlah dan kerusakan papila atau kuncup-kuncup perasa lidah. Implikasi dari hal ini adalah sensitivitas terhadap rasa (manis, asam, asin, dan pahit) berkurang.
Sensasi penciuman bekerja akibat stimulasi reseptor olfaktorius oleh zat kimia yang mudah menguap. Perubahan yang terjadi pada penciuman akibat proses menua yaitu penurunan atau kehilangan sensasi penciuman kerena penuaan dan usia. Penyebab lain yang juga dianggap sebagai pendukung terjadinya kehilangan sensasi penciuman termasuk pilek, influenza, merokok, obstruksi hidung, dan faktor lingkungan. Implikasi dari hal ini adalah penurunan sensitivitas terhadap bau.

Penciuman dan pengecapan sangat berhubungan erat. Kedua sensasi tersebut dihubungkan ke otak, yang kemudian menggabungkan informasi yang didapat untuk mengenal dan mengapresiasikan rasa. Beberapa rasa seperti asin, pahit, manis dan asam bisa dikenal tanpa penciuman, tetapi untuk mengenal rasa yang lebih kompleks diperlukan gabungan dari indra penciuman dan indera pengecapan. Penciuman bisa dipengaruhi oleh beberapa perubahan didalam hidung, didalam saraf yang berasal dari hidung menuju ke otak atau didalam otak. Misalnya jika rongga hidung tersumbat karena pilek, maka penciuman bisa berkurang karena bau tidak sampai ke penerima bau. Kemampun membaui akan mempengaruhi rasa sehingga pada penderita pilek, rasa dari makanan terasa kurang enak.

A.     Indra Peraba

Indra peraba berupa kulit. Pada orang dewasa, mantel kulit hidup ini beratnya lebih kurang 5 kg dan memiliki luas sebesar 2 m2. Lapisan permukaannya yang keras yaitu epidermis, terus menerus mengganti dirinya agar selalu terjadi proses perbaikan karena perusakan dan menjauhkan air, debu, kuman, dan sinar-sinar yang berbahaya seperti ultraviolet dari matahari.
Kulit kita mempunyai kepekaan terhadap rangsang seperti panas, dingin, tekanan, sentuhan dan rasa sakit karena di bagian tersebut banyak terdapat saraf-saraf sensori yang bekerja secara spesifik, misalnya rangsang sentuhan diterima oleh reseptor korpuskel meissner, rangsang tekanan diterima oleh reseptor korpuskel paccini, dan rangsang dingin diterima oleh reseptor ruffini.
Permukaan kulit yang kaya akan ujung-ujung saraf peraba adalah ujung jari telunjuk, telapak tangan, telapak kaki, samping kiri kanan leher, dan lainlain. Sel-sel peraba juga terdapat pada pangkal rambut. Bila rambut yang muncul di permukaan kulit tersentuh oleh suatu benda, maka sel-sel saraf akan terangsang.
Gambar 2.2 Lima tipe reseptor pada kulit


A.     Kelainan Pada Sistem Alat Indera

Kita dapat mencium bau dengan baik menggunakan indra hidung. Coba rasakan ketika Anda terserang penyakit pilek. Saat terserang penyakit pilek, hidung kita agak sulit mencium bau-bau yang ada. Hidung terlindung dari lapisan tulang rawan dan bagian rongga dalam mengandung sel-sel epitel yang berfungsi untuk menerima rangsang kimia. Bagian tersebut dilengkapi lendir dan rambut-rambut pembau.
Ketika seseorang menderita sakit pilek, maka makanan terasa hambar rasanya dan kita tidak dapat mencermati bau dengan baik. Inilah bukti bahwa antara organ pembau dengan pencium saling bekerja dengan baik. Aroma makanan yang berada di rongga dalam hidung tidak dapat tercium karena serabut saraf di situ tertutup oleh lendir pilek. Kita merasakan bau buah apel berbeda dengan jeruk dan pepaya karena adanya organ pembau.
Di dalam rongga hidung terdapat selaput lendir yang mengandung selsel pembau. Pada sel-sel pembau terdapat ujung-ujung saraf pembau atau saraf kranial (nervus alfaktorius), yang selanjutnya akan bergabung membentuk serabut-serabut saraf pembau untuk menjalin dengan serabut-serabut otak (bulbus alfaktorius).
Pada indera hidung juga terjadi suatu kelainan yaitu mimisan. Mimisan dapat didefinisikan sebagai peristiwa perdarahan akut dari lubang hidung, rongga hidung, atau nasofaring. Kebanyakan kasus mimisan tidak memiliki sebab yang mudah diidentifikasi, namun penyebab terbanyak kasus mimisan pada anak adalah kebiasaan mengorek hidung, adanya benda asing di dalam hidung, sinus, atau terlalu lama menghirup udara kering.












Tes Essay
 
LEMBAR KERJA ESAI
Petunjuk Soal
1.      Tulis nama dan kelas pada lembar jawaban yang disediakan
2.      Bacalah soal dengan baik dan fokus
3.      Mulailah dengan menyelesaikan soal yang dianggap mudah terlebih dahulu
4.      Lembar soal tidak boleh dicoret-coret dan dikembalikan beserta lembar jawaban
5.      Tidak dibenarkan bekerjasama

Pertanyaan !
1.      Air mata membantu melindungi mata. Jelaskan apa yang membantu untuk menjamin efisiensi perlindungan ini?

2.      Lengkapi pertanyaan berikut ini:
Peilimfe adalah cairan yang kaya ion-ion................dan ditemukan
 di dalam.............telinga.
Endolimfe adalah cairan yang kaya ion-ion....................dan
 terdapat didalam............Yang mengapung didalam.........

3.      Jelaskan apa yang dimaksud dengan hal-hal berikut :
  1. Papilla fungiformia
  2. Saraf glosofaringeal
  3. Kuncup pengecap
  4. Saraf lingual

4.      Terhadap rangsangan apa proprioseptor berikut ini berespons?
     Gelondog               Organ              Korpuskula
      Otot           Golgi               Pacinian
  1. Perubahan pada panjang otot rangka  (     )           (     )           (       )
  2. Perubahan pada panjang tendon         (     )           (     )           (       )
  3. Tekanan                                             (     )           (     )           (       )

Sedangkan kelainan di bagian tubuh yang lain yang bisa menyebabkan mimisan antara lain, penyakit jantung dan pembuluh darah seperti tekanan darah tinggi dan kelainan pembuluh darah, kelainan darah seperti turunnya kadar trombosit, gangguan pembekuan darah, leukimia. Kelainan lain yang menyebabkan mimisan yaitu, infeksi seluruh tubuh seperti demam berdarah, gangguan hormonal dan kelainan bawaan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar