|
LEMBAR KERJA SISWA
Petunjuk Soal
1. Tulis
nama dan kelas pada lembar jawaban yang disediakan
2. Bacalah
wacana dengan baik dan fokus
3. Mulailah
dengan menyelesaikan soal kasus yang ada pada setiap wacana
4. Lembar
soal tidak boleh dicoret-coret dan dikembalikan beserta lembar jawaban
5. Tidak
dibenarkan bekerjasama
A.
Indra Penglihatan
Indra
penglihatan, yaitu mata. Mata merupakan indra utama. Dua pertiga dari perhatian
otak diambil oleh apa yang dilihat oleh mata dan dua pertiga dari
informasi-informasi yang disimpan di otak berasal dari penglihatan seperti
gambar, kata-kata, dan lain bentuk penglihatan.
Pada mata bagian
depan dari lapisan iris ini disebut pupil yang terletak di belakang kornea
tengah. Pengaruh kerja ototnya yaitu melebar dan menyempitnya bagian ini. Jika Anda
masuk ke dalam suatu kamar yang gelap gulita, maka Anda akan berusaha melihat
dengan melebarkan mata agar cahaya yang masuk cukup.
Pada kondisi ini
disebut dengan dilatasi, demikian sebaliknya jika Anda berada pada
ruangan yang terlalu terang maka Anda akan berusaha untuk menyempitkan mata
karena silau untuk mengurangi cahaya yang masuk yang disebut dengan konstriksi.
Pada sebuah kamera, pupil ini diibaratkan seperti diafragma yang dapat mengatur
jumlah cahaya yang masuk. Di sebelah dalam pupil terdapat lensa yang berbentuk
cakram otot yang disebut musculus siliaris. Otot ini sangat kuat dalam
mendukung fungsi lensa mata, yang selalu bekerja untuk memfokuskan penglihatan.
Seseorang yang melihat
benda dengan jarak yang jauh tidak mengakibatkan otot lensa mata bekerja,
tetapi apabila seseorang melihat benda dengan jarak yang dekat maka akan
memaksa otot lensa bekerja lebih berat karena otot lensa harus menegang untuk
membuat lensa mata lebih tebal sehingga dapat memfokuskan penglihatan pada
benda-benda tersebut.
A. Indera
Pendengaran
Indera
pendengaran manusia adalah telinga. Telinga mengandung reseptor yang sensitif
terhadap getaran suara diudara. Telinga juga mengandung reseptor yang sensitif
terhadap posisi dan gerakan kepala. Sel-sel reseptor tersebut terdapat pada
telinga dalam masing-masing terdiri atas sel-sel rambut dengan sterosilia.
Bagian telinga
Telinga terdiri atas 3 bagian utama,
yaitu:
- Bagian luar terdiri atas daun telinga dan saluran pendengaran.
- Bagian tengah terdiri atas selaput gendang dan 3 tulang kecil, yaitu tulang-tulang
osikula (malleus, inkus, dan stapes).
- Bagian dalam terdiri atas koklea berbentuk rumah siput, saluran setengah
lingkaran, dan rongga-rongga lain yang berisi cairan.
Getaran
atau gelombang bunyi yang dapat tertangkap oleh indera telinga normal 20-20.000
Hertz. Getaran bunyi akan diterima oleh telinga bagian luar. Gelombang bunyi
akan memasuki saluran pendengaran dan memukul gendang pendengaran sehingga
bergetar.
A. Indera
Penciuman dan Indera Pengecapan
Hilangnya
kemampuan untuk menikmati makanan seperti pada saat seseorang bertambah tua
mungkin dirasakan sebagai kehilangan salah satu kenikmatan dalam kehidupan.
Perubahan yang terjadi pada pengecapan akibat proses menua yaitu penurunan
jumlah dan kerusakan papila atau kuncup-kuncup perasa lidah. Implikasi dari hal
ini adalah sensitivitas terhadap rasa (manis, asam, asin, dan pahit) berkurang.
Sensasi
penciuman bekerja akibat stimulasi reseptor olfaktorius oleh zat kimia yang
mudah menguap. Perubahan yang terjadi pada penciuman akibat proses menua yaitu
penurunan atau kehilangan sensasi penciuman kerena penuaan dan usia. Penyebab
lain yang juga dianggap sebagai pendukung terjadinya kehilangan sensasi
penciuman termasuk pilek, influenza, merokok, obstruksi hidung, dan faktor
lingkungan. Implikasi dari hal ini adalah penurunan sensitivitas terhadap bau.
Penciuman
dan pengecapan sangat berhubungan erat. Kedua sensasi tersebut dihubungkan ke
otak, yang kemudian menggabungkan informasi yang didapat untuk mengenal dan
mengapresiasikan rasa. Beberapa rasa seperti asin, pahit, manis dan asam bisa
dikenal tanpa penciuman, tetapi untuk mengenal rasa yang lebih kompleks
diperlukan gabungan dari indra penciuman dan indera pengecapan. Penciuman bisa
dipengaruhi oleh beberapa perubahan didalam hidung, didalam saraf yang berasal
dari hidung menuju ke otak atau didalam otak. Misalnya jika rongga hidung
tersumbat karena pilek, maka penciuman bisa berkurang karena bau tidak sampai
ke penerima bau. Kemampun membaui akan mempengaruhi rasa sehingga pada
penderita pilek, rasa dari makanan terasa kurang enak.
A.
Indra Peraba
Indra
peraba berupa kulit. Pada orang dewasa, mantel kulit hidup ini beratnya lebih
kurang 5 kg dan memiliki luas sebesar 2 m2. Lapisan permukaannya yang keras
yaitu epidermis, terus menerus mengganti dirinya agar selalu terjadi proses
perbaikan karena perusakan dan menjauhkan air, debu, kuman, dan sinar-sinar
yang berbahaya seperti ultraviolet dari matahari.
Kulit kita mempunyai
kepekaan terhadap rangsang seperti panas, dingin, tekanan, sentuhan dan rasa
sakit karena di bagian tersebut banyak terdapat saraf-saraf sensori yang
bekerja secara spesifik, misalnya rangsang sentuhan diterima oleh reseptor korpuskel
meissner, rangsang tekanan diterima oleh reseptor korpuskel paccini,
dan rangsang dingin diterima oleh reseptor ruffini.
Permukaan kulit
yang kaya akan ujung-ujung saraf peraba adalah ujung jari telunjuk, telapak
tangan, telapak kaki, samping kiri kanan leher, dan lainlain. Sel-sel peraba
juga terdapat pada pangkal rambut. Bila rambut yang muncul di permukaan kulit
tersentuh oleh suatu benda, maka sel-sel saraf akan terangsang.
Gambar 2.2 Lima tipe
reseptor pada kulit
A. Kelainan
Pada Sistem Alat Indera
Kita dapat
mencium bau dengan baik menggunakan indra hidung. Coba rasakan ketika Anda
terserang penyakit pilek. Saat terserang penyakit pilek, hidung kita agak sulit
mencium bau-bau yang ada. Hidung terlindung dari lapisan tulang rawan dan
bagian rongga dalam mengandung sel-sel epitel yang berfungsi untuk menerima
rangsang kimia. Bagian tersebut dilengkapi lendir dan rambut-rambut pembau.
Ketika seseorang
menderita sakit pilek, maka makanan terasa hambar rasanya dan kita tidak dapat mencermati
bau dengan baik. Inilah bukti bahwa antara organ pembau dengan pencium saling
bekerja dengan baik. Aroma makanan yang berada di rongga dalam hidung tidak
dapat tercium karena serabut saraf di situ tertutup oleh lendir pilek. Kita
merasakan bau buah apel berbeda dengan jeruk dan pepaya karena adanya organ
pembau.
Di dalam rongga
hidung terdapat selaput lendir yang mengandung selsel pembau. Pada sel-sel
pembau terdapat ujung-ujung saraf pembau atau saraf kranial (nervus
alfaktorius), yang selanjutnya akan bergabung membentuk serabut-serabut
saraf pembau untuk menjalin dengan serabut-serabut otak (bulbus alfaktorius).
Pada indera
hidung juga terjadi suatu kelainan yaitu mimisan. Mimisan
dapat didefinisikan sebagai peristiwa perdarahan akut dari lubang hidung,
rongga hidung, atau nasofaring. Kebanyakan kasus mimisan tidak memiliki sebab
yang mudah diidentifikasi, namun penyebab terbanyak kasus mimisan pada anak
adalah kebiasaan mengorek hidung, adanya benda asing di dalam hidung, sinus,
atau terlalu lama menghirup udara kering.
|
LEMBAR KERJA ESAI
Petunjuk Soal
1. Tulis
nama dan kelas pada lembar jawaban yang disediakan
2. Bacalah
soal dengan baik dan fokus
3. Mulailah
dengan menyelesaikan soal yang dianggap mudah terlebih dahulu
4. Lembar
soal tidak boleh dicoret-coret dan dikembalikan beserta lembar jawaban
5. Tidak
dibenarkan bekerjasama
Pertanyaan
!
1. Air mata membantu melindungi mata. Jelaskan apa yang
membantu untuk menjamin efisiensi perlindungan ini?
2. Lengkapi pertanyaan berikut ini:
Peilimfe adalah cairan yang kaya ion-ion................dan ditemukan
di dalam.............telinga.
Endolimfe adalah cairan yang kaya ion-ion....................dan
terdapat didalam............Yang
mengapung didalam.........
3. Jelaskan apa yang dimaksud dengan hal-hal berikut :
- Papilla fungiformia
- Saraf glosofaringeal
- Kuncup pengecap
- Saraf lingual
4. Terhadap rangsangan apa proprioseptor berikut ini
berespons?
Gelondog
Organ Korpuskula
Otot Golgi Pacinian
- Perubahan pada panjang otot rangka
( ) ( ) ( )
- Perubahan pada panjang tendon
( ) ( ) ( )
- Tekanan ( ) ( ) ( )
Sedangkan kelainan di
bagian tubuh yang lain yang bisa menyebabkan mimisan antara lain, penyakit
jantung dan pembuluh darah seperti tekanan darah tinggi dan kelainan pembuluh
darah, kelainan darah seperti turunnya kadar trombosit, gangguan pembekuan
darah, leukimia. Kelainan lain yang menyebabkan mimisan yaitu, infeksi seluruh
tubuh seperti demam berdarah, gangguan hormonal dan kelainan bawaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar